Para pengembang Urban
Aeronotika meyakini drone berwarna hijau gelap yang menggunakan rotor internal
dibanding baling-baling helikopter, dapat mengevakuasi orang dari lingkungan
yang berbahaya atau memungkinkan kekuatan militer mengamankan akses.
Yoeli mengatakan drone lebih aman dibanding helikopter karena benda ini bisa
terbang di sela-sela bangunan dan di bawah sambungan kabel listrik.Meski begitu
The Cormorant atau sebelumnya dinamakan Air Mule, yang seukuran mobil keluarga,
belum memenuhi semua standar Lembaga Aviasi Federal (FAA) AS. Uji terbang pada
November lalu memunculkan masalah kecil tentang data berlawanan yang dikirim
sensor dalam pesawat.
Dengan 39 paten yang didaftarkan untuk menciptakan The Cormorant, Yoeli sedikit khawatir dengan para pesaing yang berusaha mengejar keunggulan teknologinya. Seorang ahli industri mengatakan teknologi itu dapat menyelamatkan nyawa.
Dengan 39 paten yang didaftarkan untuk menciptakan The Cormorant, Yoeli sedikit khawatir dengan para pesaing yang berusaha mengejar keunggulan teknologinya. Seorang ahli industri mengatakan teknologi itu dapat menyelamatkan nyawa.
KETERANGAN
:
Setelah melalui 15 tahun
pengembangan, perusahaan teknologi Israeli berharap akhirnya pesawat nirawak
(drone) yang mampu membawa muatan seberat 1.500 kg dapat dipasarkan pada 2020
mendatang. The Cormorant, disebut sebagai mobil terbang (flying
car) dengan kecepatan 185
km/jam. Kendaraan ini menyelesaikan penerbangan otomotis solo perdananya pada
November 2016. Total harga Cormorant diperkirakan US$ 14 juta (Rp 187 miliar).
0 komentar:
Posting Komentar